Belajar berkomunikasi dengan Orang Baru

Waktu semester 2,  aku pernah disuruh minta ttd proposal dan surat ke dosen pembina, pembantu dekan, dan pegawai. Pertama kali minta ttd ke pak pdIII rasanya takuut gitu. deg deg an. Dll. Akhirnya aku mengetuk pintu dengan jantung berdebar debar. Kemudian masuk ke ruangan bapaknya. Disitu aku minta ttd bapaknya. Bapaknya memancarkan muka tegas. Aku merasa seram. Kemudian aku mengucapkan terima kasih, lalu kembali ke kampus.

**
Kemudian, aku bertemu dengan pak pdII. Aku merasa takut juga. Kemudian bertemu kasubag mahasiswa. Lalu kasubag keuangan, dan bertemu orang2 yg berada di dekanat fakultas . Dag dig dug.

**
Semester 4, aku disuruh minta ttd ke pembantu rektor. Sebelum bertemu rektor, aku bertemu dengan ibu sekretaris rektor. Ibunya terlihat galak. Orang2 banyak yg curhat kalo ibunya jutek. Awalnya aku dag dig dug. Ibunya berbicara kepadaku tanpa senyum. Kemudian menyuruhku utk membetulkan proposal yg salah. Kesan pertama bertemu ibunya: menyeramkan.

**
Semwster 5, aku harus bertemu deengan bapak yg mengurus mengenai keuangan. Aku dan temanku memgakui, bapaknya jauh lebih galak. Serem. Tak asa senyum. Yg ini benar2 galak. Aku inget.. aku sampe sms anak2 pake kalimat2 yg nusuk karna ini sebenernya bkn tugas ku.

***
Kemudian aku kembali ke dekanat. Bertemu dengan pegawai2 di dekanat . Dan ketika berinteraksi dengan mreka, rasanya udah gak seseram seperti smester 2. Karna udah merasa; bertemu orang2 rektorat lbh serem dr pd orang2 dekanat.

**
Semester 6, aku berjalan lagi menuju rektorat bertemu ibu sekretaris dan  bapak yg mengurus keuangan.

Finally...
Karna udh sering dan terbiasa, kita malah ketawa2. Ibu sm bapaknya sampe udh kenal. Udh ga ada rasa seram sama sekali. Karna sudah biasa dan semua sering dilakukan :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB IV UJI ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR DAN IKAN SEGAR YANG DIDINGINKAN

Pengaruh Cuaca Terhadap Hasil Tangkapan Ikan