Pengaruh Cuaca Terhadap Hasil Tangkapan Ikan
Secara astronomis Negara Indonesia terletak
di katulistiwa dan mempunyai range wilayah kurang dari 15 derajat
garis lintang, sehingga Indonesia mengalami iklim tropis. Iklim tropis
yang bersifat panas menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim
kemarau dan musim penghujan. Letak Indonesia yang di antara dua benua (Asia dan
Australia) membuat Indonesia sangat dipengaruhi oleh pergerakan angin antara
kedua benua tersebut. Angin inidisebut angin musiman yang berubah-ubah setiap
periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan.
Iklim adalah suatu
keadaan dalam jangka panjang yang menggambarkan kondisi cuaca suatu wilayah. Cuaca adalah
suatu
fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang menunjukkan
adanya perubahan aktifitas alam seperti hujan, panas matahari, atau mendung.
Kurun waktu dalam memperkirakan perubahan cuaca ini lebih pendek daripada
penentuan iklim. Efek dari cuaca akan menyebabkan
banyak hal. Salah satunya ialah mempengaruhi hasil tangkapan ikan. Dengan
mempelajari pengaruh cuaca, maka para nelayan dapat memilih waktu yang tepat
untuk menangkap ikan, sehingga hasil yang didapat akan optimal. Selain itu,
keselamatan nelayan juga dapat terjamin.
Keadaan cuaca sangat berpengaruh
terhadap prosos operasi penangkapan ikan. Seringkali saat cuaca buruk nelayan
tidak melaut untuk menangkap ikan, hal ini tentunya menyebabkan nelayan tidak
mendapatkan penghasilan.
Dengan cuaca yang berubah-ubah tentunya
menyulitkan nelayan yang akan melakukan operasi penangkapan ikan. Ketika cuaca
buruk, gelombang tinggi dan angin kencang akan menghambat melaut apalagi dengan
kapal perikanan yang dimiliki nelayan Indonesia yang relatif berukuran kecil. Jadi cuaca buruk sangat
berpengaruh dan mempersulit proses penangkapan ikan.
Kondisi cuaca buruk dan tingginya
gelombang laut disertai angin kencang, di ratusan kapal nelayan tradisional dan
modern takut melaut. Mereka berhenti sementara waktu melakukan penangkapan ikan
guna menghindari terjadinya kecelakaan di laut akibat dari cuaca
ekstrim.Sebagian besar kapal nelayan disini tidak berangkat melaut, karena
hingga saat ini ombak masih tinggi dan sangat membahayakan keselamatan para nelayan.
Begitupun ada juga beberapa kapal nelayan yang tetap memberanikan diri untuk
tetap melaut. Kondisi armada kapal perikanan nelayan Indonesiapun masih kurang
memadai untuk melakukan proses penangkapan disaat cuaca tidak baik, maka sering
kali melakukan operasi penangkapan hanya dilakukan diperairan sekitar pantai
saja.
Untuk memastikan hasil tangkapan
tetap optimal nelayan tidak bisa melakukannya, hasil tangkapan hanya sedikit
ketika cuaca buruk. Nelayan hanya bisa melakukan operasi penangkapan diperairan
pantai menggunakan alat tangkap yang tidak perlu melaut dalam pengoperasiannya.
Adakah PengaruH iklim dan cuaca terhadap dunia peternakan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHmm, kukira ada, Septian. Yaitu contohnya ialah kala musim hujan, sapi sulit berkembangbiak, oleh sebab selalu saja hubungan intim mereka diganggu hujan. Kasihan ya. Sebab kita, selaku manusia, cinta kita tak terpengaruh cuaca. Kapapun bisa melakukan malam pertama. Menakjubkan ya...
BalasHapus