Penanganan Ikan di Kapal
Ikan yang sudah ditangkap di atas kapal,
harus segera ditangani agar ikan tidak
cepat busuk dan rusak. Penanganan ikan di atas kapal terdiri dari beberapa
proses. Untuk melakukan penanganan ikan di atas kapal, maka kita harus
mengetahui perlengkapan dan prosedur yang harus dilakukan.
1. Perlengkapan Handling (Penanganan
Ikan di Kapal)
a. Gladak (lantai bongkar)
Tempat untuk
membongkar hasil tangkapan ikan terbuat dari papan kayu tebal yang sudah
dihaluskan dibentuk sedemikian rupa sehingga air dan kotoran mudah mengalir
atau terbuang. Tapi bila kapalnya sudah maju atau moderen gladaknya terbuat
dari bahan stenlis sehingga penanganan lebih mudah dan hasil lebih maksimal.
b. Pompa Air Bersih
Untuk
membersihkan/ mencuci ikan hasil tangkapan dengan menyemprotkan air pada ikan,
kotoran dan sisa-sisa darah.
c. Ruang Penyimpanan
Pada lambung
kapal, terbuat dari kayu yang sudah berisol untuk mencegah bocoran air akan
udara pada kapal kecil berupa ruang yang terbuat dari kayu
d. Tempat Penyimpanan Bahan Pengawet
Untuk menyimpan es
dan garam sebelum digunakan dalam pengawetan
e. Peralatan
lain
-martil/ palu
besar : menghancurkan es
- ganco terbuat
dari besi untuk mengaambil dan mematikan ikan
- lampu yang cukup
besar untuk membantu pembongkaran/ menurunkan hasil tangkapan terutama bila
bongkar muat.
2.
Hasil
Tangkapan Ikan
Dari segi
penanganan hasil tangkapan dapat digolongkan ke dalam :
a. Ikan yang
kandungan lemaknya rendah (lean fish).
b. Ikan yang
kandungan lemaknya tinggi (gemuk-fatty fish).
Ikan yang
kandungan lemaknya tinggi umumnya sulit mengalami kerusakan/ perubahan fisik,
kimiawi, dan mikrobiologis. Disamping itu ikan juga dibedakan atas dagingnya
yaitu daging putih dan merah. Kalau daging yang bewarna merah relatif lebih
mudah tegik (lancip), sehingga penanganan ikan harus lebih teliti.
3.
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang
digunakan ketika penanganan ikan di atas kapal ialah:
a. es
b. garam dan
c. udara dingin
Garam dan es
digunakan biasanya digunakan pada operasi penangkapan dengan perahu layar dan
kapal kecil sedangkan udara dingin pada operasi penangkapan
adalah memilih
hasil tangkapan kapal besar yang jangkauan operasi penangkapannya jauh dan
memakan waktu cukup lama sampai berbulan-bulan di laut.
Jenis garam
terbagi 2 yaitu :
a. Garam laut (Solar salt)
yaitu garam yang
dibuat dengan cara menguapkan air laut dengan sinar matahari. Garam laut banyak
mengandungkotoran dan komponen garam lain selain NaCl sehingga kemurniannya
rendah (impuritas rendah). Garam ini dalam proses pengawetan memang menghambat
pertumbuhan bakteri tapi tergolong lambat sehingga kadang terdahului oleh
proses pembusukan.
b. Garam tambang (Rock salt)
Garam ini diambil
dari bahan hasil penambangan dan garam ini mengandung kadar NaCl yang tinggi.
kotoran dan kandungan lain selain NaCl sangat rendah dan dapat dikatakan murni (impuritas
rendah). Garam ini dalam proses pengawetan juga sangat efektif.
4.
Prosedur Penanganan Ikan di Kapal
a. Pekerjaan yang
harus dilakukan terlebih dahulu ialah memilih hasil tangkapan berdasarkan
jenis, ukuran dan kualitas
b. Penyiangan:
ikan yang besar disiangi dulu dan dibuang isi perutnya dan ingsangnya juga
c. Pencucian
(washing) : dicuci bersih, dibuang lendir, sisik dan sisa darah
d. Pemilihan: ikan
yang terlalu besar dipotong kepalanya dan dibuat kecil
e. Pendinginan :
didalam pendingin/ palka
f. Untuk ikan
kecil langsung dicuci tidak ditangani lagi langsung diawetkan
Penyusunan /
menyimpan ikan
Penyusunan ikan
dalam palka dilakukan dengan 3 cara :
a. Bulking
Ikan ditumpuk
dalam ruangan palka lapis demi lapis. Dasar dibari es yang telah dihancurkan
kurang lebih tebalnya 15 cm. Ikan dibelah perutnya disimpan dengan bagian
perutnya di bawah agar air/cairan tidak tertampung dalam perutnya tapi mengalir
ke dasar palka.
Lapisan ikan tidak
boleh terlalu tebal agar pendinginannya merata. Cairan dari pelelehan es
diusahakan tidak mengalir ke lapisan bawahnya. Jadi diberi kemiringan pada
lapisan dasar agar air dapat mengalir ke pinggir lalu dibuang.
b. Shelfing
Dengan satu
lapisan ikan dalam satu rak. Sekat ini dipasang dengan jarak sekitar 20cm.
Kelemahan dari cara ini akan memakan waktu, tenaga dan ruang palka.
c. Boxing
Menggunakan
peti-peti / box yang terbuat dari kayu, pastik, bahan sintetis. Dan juga bahan
aluminium yang cenderung lebih baik karena mudah di kontrol dan dibersihkan.
Kelebihan alat ini kualitas/mutu ikan lebih baik karena ikan tidak mendapatkan
tekanan dan beratnya tidak berkurang. Selain itu saat pembongkaran juga jadi
lebih mudah dan cepat. Kerugiannya terlalu banyak memkan tempat di dalam kapal.
Komentar
Posting Komentar