Pengaruh Boothcamp Terhadap Kemudahan Masuk Kerja dan Bekerja

  KIta sering mengeluhkan kenapa dunia kerja beda bgt dengan apa yang dipelajari ketika kuliah. Kecuali kalo sekolah jadi pilot  atau nahkoda ya.. hehe. 

Iya ya.. seolah olah harus belajar lagi dari nol. Dan sempet berpikir,, anak lulusan SMA sebenernya bisa bisa aja mengerjakan hal itu..asall ada kemauan untuk belajar. Orang kita sama sama belajar dari nol. Tapi tidak semua posisi dan jurusan kayak gini yaa. 

Hal ini mencerminkan bahwa ada GAP antara apa yang dipelajar di sekolah/kampus dengan dunia kerja.

Untuk menghansaplastkan hal itu, maka dibentuklah berbagai program BOOTHCAMP. Boothcamp ini, memberikan segala ilmu-ilmu yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Tapi sayangnya tidak dipeajari di perkuliahan. Kalau kurikulum di perkuliahan dirombak, pasti bakal ribet bgt. Makanya.. institusi2 boothcamp ini yang sifatnya tidak terikat dengan peraturan ini itu yang terlalu birokratis, DIDIRIKAN. Pasarnya banyak bgt yang butuh bothcamp2 ini. Dan lulusannya Insya Allah gak glagapan di dunia kerja.

PART 1

Tahun 2020 saat pandemi, banyak boothcamp2 yang dilaksanakan online. Kalau offline pasti effort banget lah ya. Nah,, generasi-generasi Z atau generasi alfa, bisa ningkatin skill dengan pesat di sini  niii di jaman pandemi. Mumpung ortu masih sehat, blm berkeluarga, waktu luang banyak, Maka di masa ini skill gen Z bisa syuuut.. melejit dan 20 tahun lagi mungkin aja skill gen Z lebih tinggi dr pada skill milennial. meskipun millenial memiliki jam terbang kerja yang lebih tinggi. (Gen Z with previlage).

PART 2

Dulu ada quote: "Lulus S1 pasti diterima kerja". Tapi sekarang mungkin quotenya gini : "Lulus boothcamp pasti diterima kerja" tapi mungkin 30 tahun lagi quote tidak berlaku. Karena lulusan boothcamp bisa aja jadi jutaan orang. Kayak.. kalo SMA harus keluarin uang buat bimbel biar masuk PTN.

Kita beruntung di Indonesia bisa selenggarain course ini itu. Kalo di China ga boleh les les an gitu.