Peraturan Tidak Tertulis

"Jadilah Orang yang Pintar"

Kalimat ini memang bagus, tetapi suka disalahartikan oleh orang-orang.
 Pertanyaannya, "Apa definisi pintar??"
 Ada yag bilang :
1. kalo saya rangking 1 dengan murni di kelas
2. kalo nilai UN saya 100
3. Jago menghafal
dll. dll

Banyak sekali orang mengartikan pintar hanya dilihat dari sisi akademik saja. Padahal, definisi pintar itu LUAS.

Banyak orang yang akademis pintar, tetapi kehidupan sosial nya tidak pintar. Oke.. sekarang saya bukan ingin membahas "DEFINISI PINTAR". Tetapi mengenai peraturan tidak tertulis

**
Di dunia ini, ada ribuan peraturan2 atau etiket tidak tertulis.
Sayangnya, karena peraturan tersebut tidak tertulis, maka gak semua orang tahu. 
Mungkin saya tahu 300 peraturan tidak tertulis, ketika orang2 tau 1000 peraturan tidak tertulis.
Kalo larangan: dilarang mencuri, dilarang mencopet, dilarang mengintip orang mandi, dll., kita pasti tahu lah ya..kalo itu hal yang pasti DILARANG!.

Masalahnya, di sini ada larangan-larangan yang sifatnya "Membedakan abu-abu tua dan abu abu muda".
Saya termasuk orang yang sering konflik, karena tidak bisa membedakan mana abu-abu tua dan abu2 muda. (abu-abu tua: sesuatu yang benar, abu2 muda, sesuatu yang salah).

Ketika seluruh angota komunitas mengatakan bahwa "ITU ABU-ABU TUA", tetapi hanya saya sendiri yang mengatakan "ITU ABU-ABU MUDA". Sehingga saya sering terkucilkan dan dianggap hina dari suatu komunitas. Sungguh menyedihkan. Saya juga merasa aneh, kenapa saya tidak bisa membedakan kedua warna yang suliiit tersebut. Sangat sulit. Saya selalu evaluasi diri, tetapi saya selalu melakukan "KESALAHAN BARU" yang saya gak tahu, kalo apa yang saya lakukan itu SALAH. Akibatnya banyak orang2 yang tidak menyukai saya. Mmm..begini, saya beri contoh saja.

1. Kasus 1
Saya makan bareng dengan teman-teman, lalu saya merasa kenyang dan banyak makanan tersisa. Akhirnya saya minta "bungkus" makanan yang saya makan (Saya gak tau kalo ngebungkus makanan itu sesuatu yang kampungan). 

2. Kasus 2
Saya suka memasukkan tupperwear ke dalam kantong plastik hitam. Alasannya, tutup tupperwear saya tidak kencang dan suka tumpah (Akhirnya teman2 bilang kalo saya kampungan. Saya gak tau kalo hal tersebut sesuatu yang hina).

3. Kasus 3.
Saya mengerjakan tugas kelompok dengan teman. Lalu, ketika memasuki waktu liburan selama 1 minggu, saya menge-chat teman saya supaya mengerjakan tugas tersebut ketika liburan. Teman saya marah dan mengatakan kalo saya seperti sampah. Karena "mengerjakan tugas ketika liburan merupakan hal yang terlarang. Kalo orang sudah kerja, waktunya libur ya buat libur". (Ya mana saya tahu?? saya kan ga pernah kerja. Seengaknya kasih tau saya baik2 dulu lah. Sehina itukah kesalahan saya??)

Masih banyak sekali, tetapi saya malu menceritakan hal2 tersebut.

Orang2 mengatakan kalo saya mungkin ga ada manner atau apalah. Tapi saya bener2 gak tau kalo apa yang saya lakukan SALAH. Yang saya takutkan, apakah di masa yang akan datang nanti, saya akan melakukan kesalahan2 lain yang.. saya sendiri tidak tahu kalo itu SALAH. Saya gak tahu solusi apa biar saya ga melakukan suatu kesalahan yang tidak tertulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB IV UJI ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR DAN IKAN SEGAR YANG DIDINGINKAN

Pengaruh Cuaca Terhadap Hasil Tangkapan Ikan