Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Educational Psycologist 1 (Mata Pelajaran)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Apabila didukung dengan Sumber daya Manusia yang baik, maka negara Indonesia akan menjadi negara yang maju. *** Kisah nyata: cerita 1: Pagi hari yang cerah, ada siswa SMP pindahan dari Amerika. Baru beberapa hari di sekolah, tiba-tiba dia pindah dengan alasan: Tidak Kuat. "Disini ada 17 pelajaran yang harus aku pelajari. waktu belajar Senin-Sabtu. Dari pukul 07.00-16.00".  Kalo di Amerika, cukup memilih 5 pelajaran dan itu yang kita suka. Waktu libur banyak. Jam belajar tidak banyak" cerita 2: ada siswa SMA lain, bercerita: Aku sebangku sama orang Amerika. Waktu guruku ngajarin "Conditional 1,2,3", orang Amerika nya malah gak ngerti, Malah aku yg ngajarin dia. Orang bule itu bilang: Pelajaran ini gak penting,, Knapa harus dipelajari? bener deh" *** Tidak semua orang memiliki bakat yang sama. Ada yang suka jurnalistik tapi dipaksa harus bisa berwirausaha. Ada yang suka musik tapi dipak

Lembaran pada Novel

Hidup di masa kuliah ini diibaratkan seperti sebuah  novel berjudul: Kuliah Novel Jilid 1: Masa SD, Novel jilid 2: Masa SMP, Novel jilid 3: Masa SMA. Novel jilid 4: Masa kuliah. Petikan paragraf, pada Novel Jilid 4 Bab I, mungkin ada tulisan seperti ini: "Kota Semarang, ternyata unik. Ada Semarang atas, dan ada Semarang bawah. Kalo Semarang atas itu, letaknya di dataran tinggi. Kalo jalan ke atas, jadi inget perjalananku kalo Lebaran ,dari Jogja ke Wonosari. Karena jalannya naik ke atas dan meliak liuk." Kalo iseng-iseng membuka Novel Bab akhir, mungkin ada salah satu paragraf yang tulisannya berbunyi: "Kemudian, aku memandang foto wisudaku di dinding tembok kamar rumahku <3 ". Kalo kuliah 4 tahun, dan perjalanan ini udah 2 tahun, lembaran novel yang dibuka ialah bab pertengahan. Novel dii Bab-Bab sebelumnya, grafik klimaksnya ada. Tapi kurvanya tidak begitu tinggi. Untuk bab saat ini, ada kurva-kurva antiklimaks yang tinggi. Persoalan yang dihadapi, bukan

PART 9

Sebenernya ini kisah nyata. Tapi diplesetin.  Bukan diplesetin sih... tapi dianalogikan. San San dan CS an nya, melanjutkan perjalanan. Semakin ke atas, suhunya semakin menurun. Ditambah lagi, rasa takut yang menyelimuti mereka karena akan menghadapi anakonda. "Gimana teman-teman?? Kalian masih sanggup??" Tanya Mawar Semua tidak menjawab. Hanya saling melihat satu sama lain. Mau jawab sanggup, padahal udah enggak.Mau jawab gak sanggup, gak mungkin juga,. Mawar yang melihat kondisi para pendaki, hanya menghela nafas. "okee kita lanjutkan lagi yaa".  Perjalanan kali ini lebih sepi dan syahdu dari sebelumnya. Tidak ada satu pun anak yang sempet ketawa atau ngelawak lagi. Perjalan ini seperti: Berjalan maju dengan mata tertutup. Kalo ada tembok ya belok aja. Kalo gak ada, ya maju. Dan... sesuatu datangg! "Teman-temaaaan... Cobaa liat ke atas..." Semua kaget dan segera melihat ke atas. "Itu volunteer!! itu volunteer..." teriak

"THAT"

Hari rabu malam di sebuah warung makan Seseorang untuk kita berkonsultasi datang. Dia Calon orang sukses dan hebat. CV nya dia pokoknya WOW. Seseorang yang always positive thinking dan selalu memberikan motivasi. Dia sudah bekerja di suatu satu perusahaan. "Ada apa? kemaren aku ke Jakarta dan.. udah tahu dari seseorang kalo kalian lagi problem bgt. Kayaknya kalian susah amet mau cerita. Sampe sesak nafas gitu" Kata pria berkacamata. "Hahaha,, cerita ini kaya sinetron deh kak. tapi ini nyata dan lebih miris." Then, we talk about everything from A-Z *** "Ya ampun..saya shock..saya sedih..karna saya bagian dari kalian juga. We are family. 'Mereka meninggalkan keluarganya, saat keluarganya sedang dalam masalah besar dan terbelit'."  "So, we want to frozen "THAT" "Apa?? di frozen.. aduh.. sayang banget kalo itu di frozen. bener deh. sayangg bgt. kalo ga ada "THAT" saya gak akan kaya gini. Sa

Part Berikutnya

Sebenernya ini kisah nyata. tapi diplesetin. Bukan diplesetin sih.. tapi dianalogikan. Pak Kumis tak bisa berhenti berjalan, bolak balik bolak balik. Sudah 1 jam lebih ia melakukan hal itu karena perasaan selalu gelisah. Begitu juga dengan pembimbing dan tim-tim yang lain. Mereka selalu berdoa agar semua berjalan baik-baik saja. Karena, orang yang menciptakan misi ini ialah Pak Kumis.  "Dari ratusan orang, sudah banyak yang menerjunkan diri ke jurang. Hal ini sangat fatal. Padahal, aku menciptakan misi ini agar mereka lebih kuat. Agar mereka lebih baik. Agar merekaa lebih solid. Tapi ternyata..." Air mata Pak Kumis mengalir. Beberapa teman-teman yang lain juga ikut menangis. "Sudahlah Pak Kumis. Jangan bersedih. Ini semua bukan salah kamu. Mereka nya saja yang lemah dan manja. Kamu sudah melakukan yang terbaik" Kata Pak Cecep, sambil mengelus elus burung merpati yang baru saja datang untuk membawa surat kiriman San San. "Baiklah, kalau sperti ini

part selanjutnya

Tokoh ke-5 dalam cerita ini...sebut saja "Melati". Sosok wanita yang pemberani juga meskipun kadang suka galau. Dia tetap kuat untuk melakukan perjalanan. "Mereka yang sudah pergi tak akan kembali" Cerita San San "Gak ada yang tidak mungkin. pasti bisa kembali kok.. pasti..suatu saat kita akan berkumpul kembali" Jawab Melati. *** San San beristirahat sendirian di bawah pohon nangka. Tiba-tiba.. "Duk!" Buah apel menimpa kepala San San. "Apa apan ini..buah apel jatuh dari pohon nangka??" sesosok manusia berpakaian seperti tarzan, segera meloncat. "HAP!!" Dia adalah tokoh ke-6. sebut saja "Mas Tarzan". San San kageeeet.. dann rasanya gak mungkin. Apa yang dibicarakan dengan Melati, tiba-tiba jadi kenyataan. hmmpp..   "Kamu... aku kira kamu udh tewas setahun yang lalu..tp kenapa..kamuu ada disini?" "hahahahha.. aku melewati jalan yang berbeda. aku suka tantangan. suka petualangan. aku gak m